**Cerita Kevin:
**Sahabat Setia yang Selalu Ada**
Kevin datang ke dalam hidupku saat ia baru berusia dua bulan. Tubuhnya kecil, matanya penuh rasa ingin tahu, dan ekornya selalu bergoyang setiap kali aku mendekat. Saat itu, aku tidak menyangka bahwa Kevin akan menjadi sahabat terbaikku, anjing yang tidak hanya menemani hari-hariku, tetapi juga memenuhi rumah dengan kebahagiaan.
Sejak kecil, Kevin sangat patuh. Setiap kali namanya dipanggil, ia selalu datang berlari dengan penuh semangat, ekornya bergoyang-goyang seolah mengatakan bahwa ia bahagia mendengar suaraku. Ada hal yang selalu membuatku tertawa—Kevin sangat suka mandi. Setiap kali aku menyiapkan air, dia akan melompat-lompat kegirangan, seolah-olah mandi adalah waktu favoritnya. Setelah mandi, dia akan berlari-lari keliling rumah, seolah ingin memamerkan kebersihannya.
Satu hal yang paling aku tunggu setiap hari adalah momen pulang kerja. Setelah lelah seharian, aku selalu tahu bahwa Kevin akan ada di sana, menunggu di depan pintu dengan tatapan penuh cinta. Begitu aku masuk, dia akan memeluk kakiku, seolah merayakan kembalinya aku ke rumah. Kevin selalu tahu bagaimana menghiburku. Hanya dengan hadir di sisiku, dia membuat semua kelelahan dan stres hilang.
Kevin juga disayangi oleh banyak orang di sekitar kami. Tetangga, baik yang dekat maupun yang jauh, selalu mengenalnya sebagai anjing yang ramah dan manis. Bahkan seorang tetangga kami yang berasal dari Tionghoa sering memberikan Kevin makanan setiap kali mereka bertemu. Semua orang tahu, Kevin bukan sekadar anjing, dia adalah bagian dari keluarga—bagian dari komunitas.
Namun, pada tanggal 27 September, dunia rasanya berubah. Pagi itu, ketika aku pulang kerja, aku menemui Kevin sudah kaku. Dia telah pergi, tanpa aku sempat mengucapkan selamat tinggal. Hancur rasanya melihat sahabat terbaikku terbaring diam. Aku belum siap untuk kehilangan Kevin. Setiap sudut rumah mengingatkanku padanya—tawa riang saat dia bermain, pelukannya yang hangat di kakiku, dan senyumnya setiap kali aku datang.
Lebih terasa sakit lagi ketika aku mengetahui bahwa Kevin diracun. Tidak hanya kehilangan sahabatku, tapi juga merasa marah dan kecewa karena dia harus pergi dengan cara yang begitu menyakitkan. Mengingat betapa Kevin dicintai, sulit membayangkan mengapa ada orang yang tega melakukan hal seperti itu.
Kevin tidak hanya seekor anjing. Dia adalah teman setiaku, sahabat terbaikku, dan bagian dari hidupku yang tak akan pernah bisa tergantikan. Selamanya, Kevin akan hidup di dalam hatiku, bersama kenangan indah yang telah kami buat bersama.
---
Kevin anjing yang lucu.