Kamis, 10 Juli 2014

MENGAPA ALLAH MEMILIH BANGSA ISRAEL ?

MENGAPA ALLAH MEMILIH
BANGSA ISRAEL?
Adalah suatu misteri Allah, mengapa Allah
memilih bangsa Israel, bukan bangsa lain,
sebagai bangsa pilihan-Nya, saat Ia menentukan
Abraham sebagai bapa bangsa pilihan-Nya itu,
yang menurut garis keturunan akan menurunkan
Yesus Kristus Putera-Nya, saat Kristus
menjelma menjadi manusia.
Namun dalam Kitab Ulangan, Allah mewahyukan
alasan-Nya, mengapa Ia memilih Israel, bangsa
yang kecil, dan relatif tidak dikenal di dunia, jika
dibandingkan dengan bangsa-bangsa besar
lainnya, seperti Cina ataupun India. Demikianlah
yang diwahyukan Allah melalui Nabi Musa,
“Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari
bangsa manapun juga, maka hati TUHAN
terpikat olehmu dan memilih kamu -bukankah
kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa?
– tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan
memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-
Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN
telah membawa kamu keluar dengan tangan
yang kuat dan menebus engkau dari rumah
perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.
Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN,
Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang
memegang perjanjian dan kasih setia-Nya
terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan
berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada
beribu-ribu keturunan…” (Ul 7:7-9).
Setelah kejatuhan manusia pertama, Adam dan
Hawa, ke dalam dosa, Tuhan menjanjikan
Penyelamat yang akan lahir sebagai keturunan
sang perempuan (lih. Kej 3:15). Maka memang
Tuhan perlu memilih suatu bangsa yang
melaluinya Sang Penyelamat/ Mesias itu akan
lahir. Tuhan kemudian memilih Abraham sebagai
bapa bangsa, yang dari keturunan-Nya Tuhan
akan membangkitkan Sang Mesias yang akan
menjadi berkat bagi segala bangsa di bumi (lih.
Kej 12:1-3). Maka demi mewujudkan rencana-
Nya mengutus Putera Tunggal-Nya, Yesus
Kristus- lah, Allah memilih suatu bangsa,
sebagai bangsa pilihan-Nya agar Ia dapat masuk
dalam sejarah umat manusia. Dan untuk maksud
ini, Allah memilih Israel, suatu bangsa yang
terkecil dari segala bangsa. Hal ini memang
sesuai dengan cara kerja Allah, yang memang
selalu memilih yang lemah, sebab di dalam
kelemahan-lah kuasa Allah menjadi sempurna (2
Kor 12:9). Itulah sebabnya pula, dalam
penjelmaan-Nya, Kristus memilih untuk lahir
sebagai Anak tukang kayu yang miskin (lih. Mat
13:55), bahkan yang sempat menjadi pengungsi
di Mesir (lih. Mat 2:14). Allah memang berpihak
pada yang lemah dan kecil, seperti dikatakan
Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan
langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai,
tetapi Engkau nyatakan kepada orang
kecil.” (Mat 11:25; Luk 10:21). Demikianlah,
prinsip ini bahkan digenapi secara sempurna oleh
Kristus sendiri, saat Ia memilih cara-Nya
menyelamatkan umat manusia, yaitu dengan
wafat disalibkan sebelum kebangkitan-Nya yang
mulia. Cara ini merupakan kebodohan menurut
orang Yunani ataupun batu sandungan bagi
bangsa Israel sendiri, namun sesungguhnya
adalah kekuatan Allah (lih. 1 Kor 1: 22-31).
Dengan selalu memilih cara yang tak terpandang
dan hina di mata dunia, Allah malah hendak
menunjukkan kekuatan-Nya sambil mengajarkan
kebajikan kerendahan hati, suatu kebajikan
lawan dari kesombongan, yang mengakibatkan
manusia pertama (Adam dan Hawa) jatuh ke
dalam dosa, yang memisahkan mereka dari
Allah.
Maka dengan dipilihnya Israel, bangsa yang kecil
di mata dunia, sebagai bangsa pilihan-Nya,
memang sejalan dengan rencana Tuhan ini.
Namun jangan dilupakan, rencana Tuhan tidak
hanya berhenti pada bangsa Israel namun
kepada bangsa-bangsa di seluruh dunia, melalui
pemilihan bangsa Israel (lih. Kej 12:3; 17:5). Kini
bangsa pilihan Allah yang baru adalah Gereja,
yaitu yang terdiri dari mereka yang mengimani
Kristus di seluruh dunia, dan dengan demikian,
menjadi keturunan Abraham, karena hidup dari
iman Abraham (lih. Rom 4:16-25).

SUMBER:KATOLISITAS.org
penulis: stefanus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya .semoga dapat bermamaaf . kritik dan saran sangat perlu untuk membangun blog ini.