Kamis, 31 Oktober 2024

Ketika Tuhan Menghadirkan Kasih di Tengah Duka


---

Ketika Tuhan Menghadirkan Kasih di Tengah Duka

Ini adalah kisah nyata tentang perjalanan hidup saya bersama tiga hewan peliharaan kesayangan: Kevin, anjing setia yang selalu melindungi, Lisa, kucing kecil yang penuh energi, dan Kona, induk kucing yang penuh kasih. Kehidupan kami dipenuhi kebahagiaan dan canda tawa, hingga suatu hari, saya menemukan seekor anak kucing yang datang sendiri dengan tubuh sangat kurus di pinggir jalan. Saya memberi nama “Kairos,” karena kehadirannya yang tepat saat dibutuhkan.
Kevin, Lisa, Kona, dan Kairos cepat akrab, seolah mereka adalah keluarga yang sudah lama bersama. Setiap hari, kami bermain dan menjelajahi taman di sekitar kos, menikmati keindahan hidup sederhana. Namun, kebahagiaan kami mulai ternodai ketika Kevin tiba-tiba jatuh sakit. Saya berusaha membawanya ke dokter hewan, tetapi penyakitnya terlalu parah. Dalam beberapa minggu, Kevin terpaksa pergi untuk selamanya.

Kehilangan Kevin meninggalkan luka mendalam di hati saya. Sementara itu, Lisa dan Kona berusaha menghibur saya dengan tingkah laku lucu dan perhatian mereka. Dalam momen kesedihan ini, saya teringat akan ayat dari Alkitab, “Tuhan itu baik; Ia adalah tempat perlindungan pada waktu kesesakan, dan Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya” (Nahum 1:7). Saya tahu, meskipun Kevin telah pergi, Tuhan masih memberi saya kasih sayang melalui dua makhluk kecil itu.

Namun, tragedi kembali menghampiri. Suatu sore, saat saya pergi kerja, saya meninggalkan Kairos di halaman kos setelah merawatnya. Ketika saya pulang, saya mendengar kabar bahwa Kairos dilindas mobil yang melaju kencang. Rasanya seperti dunia saya runtuh lagi. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkannya, tetapi Kairos tidak bisa bertahan.

Di tengah rasa sakit itu, saya teringat semua momen indah bersama Kevin dan Kairos. Ketika saya memeluk Kairos dalam pelukan terakhirnya, air mata saya mengalir, mencurahkan semua kesedihan yang terpendam. Namun, di saat itu juga, saya teringat akan ayat yang menyemangati: “Segala sesuatu dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13). Meskipun saya kehilangan dua makhluk yang sangat saya cintai, saya menyadari bahwa Tuhan selalu baik. Dia telah memberi saya kesempatan untuk mencintai dan dicintai, meskipun tidak berlangsung lama.

Setelah kehilangan, saya merenungkan arti kehidupan dan kasih sayang. Saya mulai memahami bahwa meskipun mereka telah pergi, cinta yang mereka berikan tidak akan pernah pudar. Kevin dan Kairos telah meninggalkan jejak yang mendalam di hati saya, mengajarkan saya tentang kesetiaan dan pentingnya menghargai setiap momen.

Saya juga teringat pada nasihat bijak dari Kitab Amsal, “Hati yang bijak akan menerima perintah, tetapi mulut yang bodoh akan membawa kepada kebinasaan” (Amsal 10:8). Saya menyadari bahwa dalam menghadapi kesedihan, penting untuk tetap bijak dan terbuka terhadap pelajaran hidup yang datang, serta menerima setiap pengalaman dengan lapang dada.

Kona, yang selalu memberikan perhatian pada Lisa, kini menjadi penopang bagi kucing kecil itu. Meskipun kesedihan masih menyelimuti, saya tahu bahwa cinta yang Kona, Lisa, dan bahkan Kevin dan Kairos berikan akan selalu hidup dalam ingatan dan hati saya. Saya berjanji untuk terus merawat Kona dan Lisa, mengingat bahwa Tuhan baik ya sama kita. Setiap hewan peliharaan yang saya miliki adalah anugerah, dan setiap kenangan yang mereka tinggalkan adalah pelajaran berharga tentang cinta dan kehidupan.

Dalam setiap kesedihan, ada harapan; dalam setiap kehilangan, ada pelajaran. Seperti yang tertulis dalam Roma 8:28, “Kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah.” Saya percaya bahwa meskipun kesedihan menghampiri, Tuhan selalu hadir untuk memberikan kekuatan dan penghiburan.

Malam telah larut, dan saat saya berbaring di tempat tidur, saya melihat Lisa yang terlelap dalam tidurnya. Dengan wajah polos dan nafas lembutnya, dia menunjukkan ketenangan yang seolah berkata bahwa di balik setiap duka, masih ada cinta dan kebahagiaan yang bisa dirasakan. Saya merasa tenang melihatnya tidur, mengingatkan saya bahwa di tengah kesedihan, Tuhan selalu hadir untuk memberikan kasih-Nya.

Penulis: Yusuf (sebuah kisah nyata yang saya tulis jam 03:43 di kos) 


---


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya .semoga dapat bermamaaf . kritik dan saran sangat perlu untuk membangun blog ini.