Makassar kembali jadi pusat perhatian nasional. Jumat malam (29/8/2025), Gedung DPRD Kota Makassar di Jalan AP Pettarani luluh lantak dilalap api. Amarah rakyat yang memuncak menjelma menjadi kobaran besar, melumat kendaraan, motor, hingga gedung megah yang selama ini menjadi simbol wakil rakyat.
Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa biasa. Amarah yang meledak bermula dari isu kenaikan tunjangan anggota DPR RI sebesar Rp50 juta per bulan di tengah situasi rakyat yang semakin sulit secara ekonomi. Kebijakan itu dianggap sebagai penghinaan terhadap penderitaan masyarakat. Bara kekecewaan ini sudah muncul sejak 25 Agustus, ketika mahasiswa dan masyarakat Makassar turun ke jalan menolak kebijakan tak prorakyat. Namun puncaknya pecah pada Jumat malam, ketika demonstran menyerbu halaman DPRD.
Motor dan mobil dibakar, asap pekat membumbung, dan suara “revolusi” menggema di udara malam. Api yang awalnya menyambar kendaraan, merambat ke bangunan hingga atap gedung DPRD runtuh dilalap kobaran. Situasi makin kacau karena aparat dan pemadam kebakaran terlambat hadir, membuat warga sekitar panik dan arus lalu lintas lumpuh total.
Kadishub Makassar, Muhammad Rheza, menyebut empat motor petugas Dishub ikut jadi korban. Mobil-mobil dinas SKPD juga tak luput dari amukan api. Seorang pengguna TikTok bahkan menyiarkan langsung detik-detik kobaran yang melahap bangunan, membuat publik geger.
Di tengah kepanikan, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Sekda, dan sejumlah anggota dewan berhasil dievakuasi lewat jalur belakang dengan menggunakan motor. Mereka selamat, tetapi peristiwa ini menjadi tamparan keras: gedung yang seharusnya menjadi rumah rakyat kini justru menjadi bara api akibat amarah rakyat sendiri.
Dampak yang Mencekam
1. Kerugian Material – Gedung DPRD rusak berat, kendaraan dinas hangus, dan fasilitas pemerintahan lumpuh.
2. Rasa Tak Aman – Warga sekitar panik, jalanan macet, suasana kota berubah mencekam.
3. Runtuhnya Kepercayaan – Masyarakat semakin kehilangan keyakinan pada lembaga yang seharusnya mewakili mereka.
Dari Mana Semua Ini Bermula?
Semua bermula dari ketidakadilan yang dirasakan rakyat. Saat masyarakat bergelut dengan harga kebutuhan pokok dan pengangguran, wakil rakyat justru menambah pundi-pundi mereka dengan tunjangan besar. Ketika suara rakyat diabaikan, yang tersisa hanyalah ledakan amarah. Dan malam itu, ledakan itu benar-benar terjadi—dengan api yang membakar Gedung DPRD Makassar sebagai saksinya
Inilah wajah Makassar malam itu: kota yang terbakar, bukan hanya oleh api, tapi juga oleh rasa dikhianati.
📌 Sumber informasi:
Liputan6, Detik.com, Kumparan, Akurasi.id, CNN Indonesia, Fajar, Wikipedia.
#yusuf batu salu
0 Komentar