Polres Palopo akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Feni Ere setelah melalui proses penyelidikan yang panjang dan melelahkan. Pelaku berinisial A ditangkap di Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, dengan jarak sekitar 91 kilometer dari Kota Palopo.
Penangkapan ini merupakan hasil kerja sama antara Polres Palopo dn Polda Sulawesi Selatan. Pelaku diduga merupakan warga Palopo, namun hingga saat ini, Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid, belum memberikan komentar resmi terkait penangkapan tersebut.Tribun Timur masih berupaya mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kronologi penangkapan maupun motif yang melatarbelakangi pembunuhan sadis ini. Masyarakat Palopo yang selama berbulan-bulan diliputi rasa cemas dan penasaran akhirnya sedikit merasa lega dengan kabar ditangkapnya pelaku. Namun, masih ada berbagai pertanyaan yang menggantung di benak mereka.
Kasus hilangnya Feni Ere sejak Januari 2024 memang mengejutkan warga Palopo dan sekitarnya. Gadis muda itu mendadak menghilang tanpa jejak, meninggalkan keluarga dan sahabat yang dirundung kebingungan dan kepedihan. Pihak kepolisian segera melakukan pencarian dan penyelidikan, termasuk memeriksa sepuluh orang saksi yang diduga mengetahui informasi terkait keberadaan Feni. Saksi-saksi tersebut adalah orang-orang yang terakhir kali bertemu dengan Feni sebelum ia dinyatakan hilang, termasuk teman dekatnya.
Namun, harapan keluarga dan kerabat Feni untuk menemukan gadis itu dalam keadaan selamat seketika hancur ketika pada suatu hari ditemukan kerangka manusia di kawasan Battang Barat, Palopo. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kerangka tersebut akhirnya diserahkan kepada keluarga Feni Ere karena adanya kemiripan fisik. Air mata dan duka mendalam menyelimuti rumah keluarga Feni ketika kenyataan pahit itu akhirnya harus diterima.
Masyarakat Palopo terkejut dan terguncang atas kejadian tragis ini. Rasa takut dan khawatir akan keselamatan diri sendiri mulai menyelimuti kaum wanita, terutama yang sering bepergian sendirian. Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar dan tidak mudah percaya pada orang yang baru dikenal.
Kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya kaum wanita, untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah. Disarankan untuk menghindari bepergian sendirian pada malam hari, memilih rute yang aman, dan segera melapor jika merasa ada ancaman atau kecurigaan. Selain itu, penting juga untuk memberitahukan lokasi dan tujuan kepada keluarga atau teman terdekat sebelum bepergian.
Tragedi Feni Ere ini memberikan pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat, terutama kaum wanita, untuk lebih menjaga diri dan meningkatkan kewaspadaan. Tidak hanya keluarga Feni yang merasa kehilangan, tetapi seluruh warga Palopo juga merasa terguncang dan merasakan kepedihan mendalam.
Kita semua berharap agar kasus ini segera terungkap sepenuhnya dan keadilan ditegakkan seadil-adilnya. Pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum agar rasa keadilan bagi keluarga Feni bisa terwujud. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali, dan kita semua tetap waspada serta menjaga keselamatan diri dan orang-orang terdekat.
0 Komentar